Friday, February 9, 2018

Januari 2018 Jadi Mimpi Jelek Buat Investor Bitcoin

Selama Januari th. ini jadi masa yang susah untuk umumnya investor yang bermain di mata uang digital Bitcoin. Pada awal Januari 2018, 1 BTC mempunyai nilai nyaris USD 15. 000 (Rp 201 juta). Lalu, pada akhir bln. itu, nilai dari satu diantara cryptocurreny paling besar ini bahkan juga pernah jatuh sampai ada di kisaran USD 8. 810 (Rp 118 juta).


Walau pernah sembuh sampai ada di USD 10. 142 (Rp 136 juta), tetapi kesialan Bitcoin masih tetap berlanjut sampai ke awal Februari. Mata uang digital ini pernah kembali alami kemerosotan yang memaksa 1 BTC bernilai USD 8. 568 (Rp 115, 1 juta).

Angka itu juga jadi yang terburuk mulai sejak 25 November 2017, yang ketika itu Bitcoin pernah menyentuh angka USD 8. 561 (Rp 115 juta). Saat ini, nilai Bitcoin sendiri ada di kisaran 8. 900 (Rp 119 juta), berdasar pada data dari CoinDesk.

Baca Juga : LINE Ramaikan Pasar Mata Uang Digital

Turunnya harga Bitcoin ini diprediksikan dikarenakan oleh regulasi baru yang diaplikasikan oleh pemerintah Korea Selatan berkaitan dengan larangan cryptocurrency di Negeri Ginseng itu. Walau demikian, Menteri Keuangan Korea Selatan Kim Dong-yeon menyanggah hal itu dengan menyebutkan kalau pemerintah setempat cuma mengatur perdagangannya saja.

Bukan sekedar Korea Selatan, Filipina serta Jepang juga beberapa waktu terakhir di ketahui tengah menggodok kebijakan untuk memperketat ketentuan main cryptocurrency di negara semasing. Diluar itu, kebijakan media sosial Facebook untuk menjatuhi hukuman pada iklan yang mempunyai keterikatan dengan mata uang digital juga ikut dipandang bertindak dalam penurunan nilai Bitcoin.

Ditambah, meningkatnya popularitas dari cryptocurrency beda seperti Ethereum serta Ripple yang menarik beberapa orang untuk berinvestasi di situ juga jadi satu diantara penyebabnya berkurangnya nilai Bitcoin, seperti disebutkan oleh Nicholas Colas, co-founder dari DataTrek Research.

Berkaitan hal itu, Jim Smigiel, Chief Investment Officer - Non Traditional Strategies dari SEI Investments, mengaku kalau Bitcoin serta cryptocurrency beda memanglah satu bentuk investasi yang buat jantung berdebar-debar.

Baca Juga : Wow! Saat ini Ada Bananacoin, Mata Uang Virtual untuk Investasi Pisang Organik

" Satu siklus sepanjang 24 jam dari cryptocurrency dapat disebutkan bisa kuras system saraf beberapa orang yang bermain di dalamnya, " katanya, seperti detikINET kutip dari CNBC, Jumat (2/2/2018).

Ia juga menyebutkan kalau bentuk investasi spekulatif beda seperti penanaman modal tidak mengharuskan investor untuk mengecek hpnya setiap lima menit. Sedang waktu bermain cryptocurrency, beberapa pemain mungkin saja juga akan mengecek perubahan nilainya setiap menit.

" Lihat suatu hal yang mempunyai tingkat fluktuasi yang begitu tinggi selama saat benar-benar sangat tidak kondusif pada kesehatan mental beberapa investor, " pungkas Smigiel.

0 comments:

Post a Comment