Saturday, March 17, 2018

Pemerintah India Menolak Pemakaian Mata Uang Virtual


Menteri Keuangan India Arun Jaitley menyebutkan, mata uang virtual bukanlah alat pembayaran yang sah di negara itu. India juga akan kurangi pemakaian mata uang virtual yang berkaitan dengan kesibukan kriminil.

Baca Juga : STEP BY STEP BERMAIN TEMBAK IKAN HIU

Pemerintah tidak mengaku mata uang virtual atau koin jadi alat pembayaran yang sah serta juga akan lakukan segalanya untuk kurangi pemakaian aset kripto ini dalam pendanaan kesibukan ilegal atau sisi dari system pembayaran, " kata Jaitley seperti diambil dari CNBC. Meski begitu, Jaitley mengakui pemerintah India tertarik dengan potensi blockchain, yaitu tehnologi yang menyangga mata uang virtual 

Blockchain yaitu piranti terdesentralisasi yang merekam transaksi serta data yang lain di selama jaringan banyak computer daripada satu server. " Pemerintah juga akan mengeksplorasi pemakaian tehnologi blockchain dengan pro aktif dalam mensupport ekonomi digital, " terang Jaitley.

Baca Juga : STEP BY STEP MENGUNDUH TANGKASNET DI KOMPUTER

Regulator di beberapa negara didunia saat ini konsentrasi memerhatikan mata uang virtual karna gerakan harga nya yang sangat dinamis serta bermacam kesibukan mencurigakan yang berkaitan dengannya. Karna mata uang virtual tidak dilindungi atau dipantau pemerintah, jadi sebagian otoritas cemas mata uang virtual juga akan dipakai untuk aktivitas kriminil seperti pencucian uang. 

Awal minggu ini, Korea Selatan mengenalkan ketentuan baru manfaat hindari investasi mata uang virtual dengan spekulatif. Didalam ketentuan itu, perdagangan mata uang virtual mesti memakai account nama asli.

Lalu, ada juga laporan kalau Korsel tengah memperhitungkan ketentuan yang diisi larangan perdagangan semuanya mata uang virtual lewat pusat-pusat penukaran dengan kata lain exchange. Di India sendiri, perkembangan pemakai mata uang virtual cukup cepat. Beritanya, sekarang ini ada beberapa ratus ribu pemakai mata uang virtual di negara itu. 

0 comments:

Post a Comment