Di antara banyak trader forex, ada beberapa yang berhasil serta lalu di kenal jadi master trader, namun ada juga yang menanggung derita kerugian habis-habisan hingga mengambil keputusan untuk menyerah saja. Mengapa dapat demikian? Apa yang buat beberapa trader berhasil, sedang yang lain rugi? Terdapat beberapa jawaban atas pertanyaan ini, namun satu diantaranya terang yaitu beberapa trader berhasil dapat mengatur Manajemen Resiko dalam forex.
Apa Itu Manajemen Resiko Dalam Forex?
Pada umumnya, Manajemen Resiko yaitu identifikasi, penilaian, serta peletakan prioritas resiko (ketidakpastian juga akan tercapainya satu maksud), dibarengi dengan rencana beberapa langkah untuk mengontrol efek dari peluang terburuk yang dapat berlangsung. Dalam trading forex, peluang terburuk yang dapat dihadapi trader yaitu kehilangan semuanya uangnya yang jadikan modal trading, atau bahkan juga lebih dari itu. Ini satu peluang yang betul-betul dapat berlangsung, serta butuh disadari oleh tiap-tiap trader, karna tidak seseorang juga dapat lihat masa depan. Sesudah mengaku ada peluang itu, jadi baru kita dapat ambil beberapa langkah untuk menghindar (supaya peluang terjadinya rendah) atau menanggulanginya (jika kerugian benar-benar berlangsung).
Butuh dicamkan benar-benar dipikiran tiap-tiap trader kalau kebanyakan orang dapat alami kerugian, karna eksistensi unsur ketidakpastian di pasar itu mutlak. Bahkan juga beberapa orang sebesar George Soros serta Warren Buffett yang telah di kenal kepiawaiannya didunia trading serta investasi juga, seringkali alami kerugian. Tetapi, mereka tetaplah saja kaya serta beruang. Bagaimana demikian? Semuanya bukan hanya karna system trading atau system investasi yang kuat, tetapi karna jumlah dana yang berhasil mereka “menangkan” dari pasar, semakin besar di banding kerugian mereka. Mereka dapat membatasi kerugian sekalian mengoptimalkan keuntungan ; atau mungkin dengan kata beda, mereka begitu pakar dalam Manajemen Resiko.
Contoh Manajemen Resiko Dalam Forex
Tanpa ada satu contoh konkrit, mungkin juga akan susah untuk mengerti perlunya Manajemen Resiko dalam forex. Oleh karenanya, cobalah saksikan dua contoh di bawah ini :
1. Trading Tanpa ada Manajemen Resiko.
Seseorang trader pemula mempunyai modal 200 Dolar. Ia cukup mujur sampai memperoleh keuntungan dalam empat kali trading perdananya, hingga uangnya dalam account naik jadi 215 Dolar. Di tempat trading kelimanya, harga bergerak ke arah berlawanan dengan perkiraan dia. Ia menginginkan pasangan mata uang EUR/USD juga akan naik, tapi nyatanya turun selalu. Turun 2%, turun 5%, turun 10%. Tapi walau sekian, dia tidak juga tutup tempat tradingnya.
Dia seutuhnya percaya tebakannya benar, toh telah untung empat kali kan!? Ia juga sangat sayang untuk tutup tempat dalam keadaan rugi, hingga melihat saja waktu lihat EUR/USD turun, turun, sampai pada akhirnya account tradingnya alami Margin Call (MC). Ketika MC, tempat trading itu ditutup paksa oleh broker karna dana didalam account telah tidak mencukupi sekali lagi jadi margin. Akhirnya, sang trader bangkrut.
2. Trading Dengan Manajemen Resiko Dalam Forex.
Seseorang trader pemula yang lain telah mendengar tentang perlunya Manajemen Resiko dalam forex, hingga ia mengambil keputusan satu ketentuan sebelumnya mulai trading. Ketentuan itu berbentuk Rasio Risk/Reward = 1 : 2. Berdasar pada ketentuan itu, bila ia mengambil keputusan tujuan keuntungan sejauh 40 pip dari harga pembukaan, jadi ia juga akan menempatkan Stop Loss pada jarak 20 pip, serta demikian juga selanjutnya. Karna ketentuan itu, walau ia juga menang pada empat kali trading perdana, namun keuntungannya dibatasi oleh tujuan keuntungan yang sedikit itu, hingga dari modal 200 Dolar, ia cuma dapat menambahnya jadi 210 Dolar.
Pada trading ke-5, ia buka tempat Buy EUR/USD seperti trader pertama. Tetapi saat harga EUR/USD turun, ia segera siaga serta mempersiapkan Stop Loss. Demikian harga turun menjangkau Stop Loss, ia juga pasrah juga akan kerugiannya itu, lantas selekasnya mencari kesempatan trading yang beda. Berikut yang diberi nama “membatasi kerugian”.
Trader ke-2 itu dapat segera mencari kesempatan trading sekali lagi, karna dana modal tradingnya banyak. Yang hilang dalam kerugian karena EUR/USD turun itu cuma beberapa kecil saja. Pada trading selanjutnya, ia berhasil memperoleh keuntungan yang tutup kerugian di trading ke-5 barusan.
Dengan langkah tersebut, trader di contoh ke-2 lebih berhasil daripada trader di contoh pertama. Terang telah begitu perlunya Manajemen Resiko dalam forex. Untuk trader forex, walau miliki system trading bagus, bila tidak dapat mengatur Manajemen Resiko jadi tetaplah saja juga akan tidak untung.
0 comments:
Post a Comment