Regulator global sudah menerbitkan kerangka kerja (frame-work) untuk pemantauan resiko dari mata asset digital seperti Bitcoin serta Ether, meskipun asset digital ini belumlah menyebabkan resiko pada kestabilan keuangan sekarang ini. Kerangka kerja ini akan dibarengi dengan penerbitan ketentuan berkaitan mata uang kripto.
Volatilitas harga yang tinggi pada mata uang digital atau cryptocurrency sudah menggerakkan bank sentral dunia memperingatkan investor begitu mereka dapat kehilangan tiap-tiap sen. Belumlah dipastikan kapan ketentuan ini akan diputuskan.
BACA JUGA : STEP BY STEP BERMAIN GAME TANGKASNET
Startup mulai keluarkan mata uang digital baru lewat penawaran koin awal (ICO), tingkatkan kecemasan diantara regulator atas perlindungan investor. Arah dari kerangka kerja yang baru merupakan untuk lihat resiko kestabilan keuangan serta ambil aksi awal.
BACA JUGA : STEP DAN LANGKAH MENGUNDUH JAVA INSTALLER
Financial Stability Board (FSB), yang mengoordinasikan regulasi keuangan untuk Grup negara 20 (G-20), menyampaikan kerangka kerja fokus pada bagaimanakah resiko dari pasar mata uang digital bisa menebar ke sisi lainnya dari system keuangan. Pemantauan ukuran serta perkembangan pasar asset kripto sangatlah terpenting untuk mengerti ukuran potensi dampak kekayaan, bila valuasinya jatuh, " kata FSB pada Senin (16/7/2018), Reuters memberikan laporan.
BACA JUGA : STEP BY STEP BERMAIN TEMBAK IKAN HIU
Pemakaian leverage, serta eksposur instansi keuangan untuk pasar uang digital merupakan metrik terpenting dari transmisi resiko asset digital ke system keuangan yang lebih luas. Mengawasi serta memonitor perubahan asset digital serta cryptocurrency adalah sisi dari persetujuan G-20 pada bulan Maret kemarin.
0 comments:
Post a Comment