Sunday, July 29, 2018

Industri Reksa Dana Jepang

Industri reksa dana Jepang tengah melawan permasalahan. Pangkal masalahnya, umur masyarakat yang menua, berkurang, investor yang tidak semangat untuk berinvestasi, serta rutinitas untuk memegang uang tunai.


Bila tidak diakukan, permasalahan ini akan menyebabkan perlambatan besar dalam ketersedian modal fresh, menurut Japan International Asset Management Center Promotion (JIAM), suatu organisasi yang bekerja dengan pemerintah Jepang untuk menggerakkan serta menghidupkan kembali industri reksa dana.


"Kami memang perlu tingkatkan kapabilitas investasi kami di Jepang, bila tidak... kami tidak bisa mensupport orang-orang kami yang telah tua, " kata wakil direktur JIAM, Keiichi Aritomo. Keiichi Aritomo menunjuk contoh : Pengembalian dari dana pensiun akan tidak cukuplah untuk mensupport pensiunan Jepang terkecuali ada pergantian riil, tuturnya.


Tingkat bunga simpanan di perbankan Jepang yang cukuplah tinggi jadi memperburuk keadaan ini karena uang bekerja kurang maksimal hingga tingkat pemgembalian rendah. Imbal hasil dana pensiun juga tidak berjalan dengan baik karena asset mereka tidak terdiversifikasi, menurut Keiichi Aritomo. Bila imbal hasil tidak memenuhi, jadi beberapa lansia mesti didanai lewat pajak. Ini jadi pilihan yang tidak realistis karena akan memberatkan pekerja muda.

0 comments:

Post a Comment